Rabu, 09 November 2016

Akhir zaman

Islam dan kekuatannya tidak akan membuat umat yang beriman menjadi takut.

Dalam waktu yang berdekatan umat Islam dihantam berita2 yang memiriskan hati. Belum selesai kasus penistaan agama lalu disusul lagi pengumuman presiden AS sang pembenci Islam.

Alhamdulillahi 'ala kulli haal

Hanya iman yang bisa menenangkan batin kita karena sesungguhnya semua yang berjalan di dunia ini sudah menjadi skenario Allah, lalu kenapa kita mlharus khawatir? Bukankan ini menjadi kesempatan terbaik kita untuk berlomba2 memperbaiki iman? Karena sudah hampir di ujung jalan mnuju akhir zaman. 

Terbuktilah siapa yang beriman pada Allah dan siapa yang beriman pada selain Allah bahkan yang beriman pada jabatannya 😜 (mungkin dia pikir akan selamat dari api neraka apabila dia seorang pejabat di dunia 😂) kasihanilah orang2 seperti ini...doakanlah supaya dapat hidayah...

Nabi SAW bersabda:

“Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja diktator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, Beliau diam”. [HR. Imam Ahmad]
Hadis diatas diriwayatkan Ahmad, 4/273, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 5)

Prinsip pergantian zaman ini juga selaras dengan prediksi Rasulullah shalla-llahu ‘alaihi wa sallam dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam besar dalam bidang hadits Ahmad, Abu Dawud dan Turmudzi dari Abu Hudzaifah, intelijennya Nabi shalla-llahu ‘alaihi wa sallam (shahibus sirr) pada 14 abad yang silam. 

Ada 5 vase dalam islam sesuai hadist diatas:

  1. Fase kenabian
  2. Fase kekhilafahan ala Minhaaj al-Nubuwwah “khulafaur rasyidin”
  3. Fase raja menggigit
  4. Fase raja diktator (Mulkan jabbriyyan) >> kita ada di fase ini sekarang. Di masa keempat perjalanan sejarah ummat Islam ini mengalami krisis kepemimpinan. Ummat Islam dari segi kuantitas tergolong besar, tetapi mereka laksana sampah, makna lain dari gutsaa’ (buih), menurut pakar hadits Dr. Daud Rasyid. Mereka bukan berkumpul tetapi berkerumun. Mereka mayoritas, tetapi hati-hati individu mereka tercabik-cabik oleh paham kedaerahan (nasionalisme) yang sempit, madzhab, aliran keagamaan dan kepentingan. Kehadirannya tidak menggenapkan dan kepergian-nya tidak mengganjilkan. Mereka diperebutkan untuk dijadikan mangsa binatang buas.
    Pada periode ini, jangankan sepakat untuk mengangkat isu-isu besar penegakan Daulah Islamiyah, penentuan awal Ramadhan dan Idul Fithri saja tidak menemukan kata sepakat. Di tengah-tengah mereka tidak ada wasit (penengah) yang dipercaya untuk mengambil keputusan yang disepakati oleh semua komponen umat ini. Tubuh ummat Islam tercabik-cabik oleh perpecahan internal. Energi mereka habis untuk ghibah, namimah, hasud, dendam, terhadap kawannya sendiri. Sehingga terlambat dalam merespon perubahan-perubahan yang terjadi di sekelilingnya (dhu’ful istijabah lil mutaghayyirat).
  5. Akan datangan kembali fase kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian)

Kita ada di fase keempat dimana semua terlihat jelas siapa makhluk Allah yg beriman dan siapa yg tidak, siapa yg mencintai Allah dan Rasul Nya siapa yg tidak, siapa yg berpendapat berdasarkan pemikirannya semata siapa yg berpendapat sesuai Al-Quran dan Al-Hadist serta pendapat para ulama.

Dalam fiman Allah tertulis jelas (kalau belum jelas silahkan bertanya kepada alim ulama)

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (Agama) Allah niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS: Muhammad: 7)

Jika kita sadar dimana seperti apa sekarang ini adalah masa pahit yang dimiliki umat Islam dan Allah berfirman:

“… Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang yang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.” (QS: Ali-Imran: 140-141)

Sesungguhnya Allah memberi tanda sebelum dunia ini ditutup oleh Nya. Namun apakah kita sebagai umat menyadarinya? Setidaknya mencari tau akan kebenarannya agar kita bisa selamat dari keburukan akan masa ini. Doa adalah senjata utama umat Islam. Ketika mulut sudah lelah mengingatkan akan kesalahan, ketika tindakan sudah tidak lagi dipedulikan oleh mereka, maka doalah yang akan menyelamatkan kita. Ingat, bahwa ini skenario Allah, ciptaan Allah, bumi Allah, sehingga apapun bisa terjadi dengan kehendak Nya.

1. Do’a berlindung dari fitnah Dajjal :

اَللَّهُـمَّ إِنيِّ أَعوُذُ بِكَ مِنْ عَذاَبِ جَهَنَّمَ،وَمِنْ عَذاَبِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَماَتِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَسيِحِ الدَّجاَّلِ

“Yaa ALLAH, aku berlindung kepada MU dari adzab neraka jahnnam, dan dari adzab kubur, dan dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari fitnah al-masih ad-dajjal.”

2. Menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُوْرَةِ الْكَهْف عُصِمَ مِنْ الدَّجَّالِ


“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal.”

3. Menjauhi tdk mendatangi kecuali seorang yg yakin tdk akan terkena mudarat. 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ مِنْهُ فَإِنَّ الرَّجُلَ يَأْتِيْهِ وَهُوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَلاَ يَزَالُ بِهِ لِمَا مَعَهُ مِنْ الشُّبَهِ حَتَّى يَتَّبِعَهُ


“Barangsiapa mendengar Dajjal hendak menjauh darinya. Demi Allah sungguh ada seorang yg mendatangi merasa diri beriman tapi kemudian mengikuti Dajjal dikarenakan syubhat-syubhat yg dilontarkan Dajjal.”

4. Tinggal di Makkah dan Madinah

Karena kedua adl negeri yg aman tdk bisa dimasuki Dajjal. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ إِلاَّ مَكَّةَ وَالْمَدِيْنَةَ لَيْسَ لَهُ مِنْ نِقَابِهَا نَقْبٌ إِلاَّ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ صَافِّيْنَ يَحْرُسُوْنَهَا

“Tidak ada satu negeri pun kecuali akan dimasuki Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Dia tdk mendapati celah/ jalan masuk kecuali pada ada malaikat yg berbaris menjaganya.”

5. Dan termasuk yg terjaga dari Dajjal juga adalah Masjidil Aqsha serta bukit Tursina.

Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar